Penggunan View Dan Index

Untuk penjelasan view dengan 2 contoh kasus serta index dari 2 contoh kasus dapat dilihat pada video atau link berikut :


Pendahuluan:

View dan Index adalah dua fitur penting dalam bahasa SQL yang membantu dalam pengelolaan dan pengoptimasian database. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, penggunaan, dan manfaat dari View dan Index dalam SQL.

View dalam SQL:

View adalah objek virtual yang terdiri dari hasil kueri SELECT yang disimpan dalam basis data. View dapat dianggap sebagai tabel virtual yang terdiri dari baris dan kolom yang didefinisikan oleh hasil kueri. Beberapa manfaat penggunaan View antara lain:
Menyembunyikan kompleksitas: View memungkinkan kita untuk menyembunyikan kompleksitas kueri di balik antarmuka tabel virtual yang sederhana.
Memfasilitasi akses data: View memungkinkan pengguna untuk mengakses data dengan cara yang terstruktur dan terstandarisasi.
Meningkatkan keamanan: View dapat digunakan untuk membatasi akses ke data hanya pada kolom-kolom tertentu atau baris-baris tertentu.
Sintaksis Pembuatan dan Penggunaan View:

Sintaksis dasar untuk membuat View adalah sebagai berikut:

CREATE VIEW nama_view AS
SELECT kolom1, kolom2, ...
FROM nama_tabel
WHERE kondisi;

contoh penggunaanya berikut :
CREATE VIEW view_pelanggan AS
SELECT nama, alamat, kota
FROM pelanggan
WHERE kota = 'Jakarta';

Index dalam SQL:

Index adalah struktur data yang digunakan untuk meningkatkan kinerja kueri pada tabel. Index membantu dalam mengurutkan dan mencari data dengan lebih efisien. Beberapa manfaat penggunaan Index antara lain:
Peningkatan kecepatan kueri: Index mempercepat operasi pencarian dan pengurutan data, sehingga mengoptimalkan waktu eksekusi kueri.
Mengurangi beban database: Index memungkinkan database untuk melakukan operasi pencarian dengan lebih sedikit pemindaian data, mengurangi beban pada server database.

Pembuatan dan Penggunaan Index:

Untuk membuat Index, kita perlu menentukan kolom atau kombinasi kolom yang akan diindeks. Contoh sintaksis pembuatan Index:

CREATE INDEX nama_index
ON nama_tabel (kolom1, kolom2, ...);

Contoh penggunaan Index:

CREATE INDEX idx_nama
ON pelanggan (nama);

Jenis-jenis Index:

Terdapat berbagai jenis Index yang dapat digunakan dalam SQL, seperti Index B-Tree, Hash Index, dan Bitmap Index. Setiap jenis Index memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda.

Kesimpulan:

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi penggunaan dan manfaat dari View dan Index dalam SQL. View memungkinkan kita untuk menyederhanakan dan mengorganisasi akses data, sementara Index membantu meningkatkan kinerja kueri pada tabel. Dengan memahami konsep dan penggunaan View dan Index, Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan dan kueri SQL pada database Anda.

Sekian artikel ini, semoga bermanfaat dan membantu Anda dalam memahami View dan Index dalam SQL. Teruslah eksplorasi dan tingkatkan pengetahuan Anda tentang bahasa SQL dan pengelolaan database!

Terimakasih Kepada :

http://adirp.id/


Pak adi Sebagai Dosen MK Perancangan Basis Data


Universitas Buana Perjuangan Karawang

 Menggabungkan 2 tabel
(Join)

Untuk penjelasan lebih detail bisa cek video berikut atau kunjungi link youtube :



Pendahuluan:

JOIN adalah operasi yang penting dalam SQL yang digunakan untuk menggabungkan data dari dua atau lebih tabel berdasarkan hubungan antara kolom-kolom yang ada. Dengan menggunakan JOIN, kita dapat menggabungkan informasi dari berbagai tabel yang terkait dan membuat kueri yang lebih kompleks. Pada artikel ini, kita akan menjelajahi penggunaan JOIN dalam SQL dan jenis-jenis JOIN yang umum digunakan.

Pengenalan JOIN dalam SQL:

JOIN adalah operasi yang digunakan untuk menggabungkan baris dari dua atau lebih tabel berdasarkan nilai yang sesuai pada kolom yang terkait. JOIN memungkinkan kita untuk memperluas data yang diambil dengan menambahkan kolom-kolom dari tabel yang berbeda.

Jenis-jenis JOIN dalam SQL:

a. INNER JOIN: INNER JOIN menghasilkan hasil gabungan yang hanya mencakup baris yang memiliki nilai yang sesuai di kedua tabel. INNER JOIN menggabungkan baris yang memenuhi kondisi join yang ditentukan dalam pernyataan ON atau WHERE.
b. LEFT JOIN: LEFT JOIN menghasilkan semua baris dari tabel kiri (tabel pertama dalam pernyataan JOIN) dan baris-baris yang sesuai dari tabel kanan (tabel kedua dalam pernyataan JOIN). Jika tidak ada nilai yang sesuai di tabel kanan, kolom-kolom yang berkaitan dengan tabel kanan akan berisi nilai NULL.
c. RIGHT JOIN: RIGHT JOIN mirip dengan LEFT JOIN, tetapi menghasilkan semua baris dari tabel kanan dan baris-baris yang sesuai dari tabel kiri. Jika tidak ada nilai yang sesuai di tabel kiri, kolom-kolom yang berkaitan dengan tabel kiri akan berisi nilai NULL.
d. FULL JOIN: FULL JOIN menghasilkan gabungan dari semua baris dari kedua tabel. Jika ada nilai yang sesuai, baris akan digabungkan. Jika tidak ada nilai yang sesuai, kolom-kolom yang berkaitan akan berisi nilai NULL.

JOIN Lainnya:

Selain JOIN yang disebutkan di atas, ada juga beberapa jenis JOIN lainnya seperti CROSS JOIN, SELF JOIN, dan NATURAL JOIN. CROSS JOIN menghasilkan kombinasi semua baris dari kedua tabel, SELF JOIN digunakan untuk menggabungkan baris dalam tabel yang sama, dan NATURAL JOIN menggabungkan tabel berdasarkan kolom-kolom dengan nama yang sama.


Kesimpulan:

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi penggunaan JOIN dalam SQL untuk menggabungkan dua tabel. JOIN adalah alat yang kuat untuk memperluas data dan menggabungkan informasi dari tabel yang terkait. Dengan pemahaman yang baik tentang jenis-jenis JOIN dan sintaksisnya, Anda dapat membuat kueri SQL yang kompleks dan efektif.

Sekian artikel ini, semoga bermanfaat dan membantu Anda dalam memahami konsep dan penggunaan JOIN dalam SQL. Teruslah eksplorasi dan tingkatkan pengetahuan Anda tentang bahasa SQL!







 Penggunaan Function
dan Membuat Function Sendiri

Untuk penjelasan lebih detail dan 10 contoh studi kasus dan membuat function sendiri lebih lanjut bisa cek video berikut atau link yang tertera :



Pendahuluan:

Fungsi adalah komponen penting dalam bahasa SQL yang digunakan untuk melakukan operasi atau perhitungan pada data dalam database. Dengan menggunakan fungsi, kita dapat memanipulasi, mengubah format, atau mendapatkan informasi tambahan dari data yang disimpan. Pada artikel ini, kita akan menjelajahi penggunaan dan jenis-jenis fungsi yang umum digunakan dalam SQL.

Pengenalan Fungsi dalam SQL:

Fungsi dalam SQL adalah kumpulan instruksi yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu dan mengembalikan hasil. Fungsi dapat digunakan dalam pernyataan SELECT, WHERE, GROUP BY, dan lainnya untuk memanipulasi data atau menghasilkan nilai baru.

Jenis-jenis Fungsi dalam SQL:

a. Fungsi Agregat: Fungsi ini digunakan untuk menghitung statistik agregat seperti SUM, AVG,     COUNT, MIN, dan MAX. Contohnya, SUM(column_name) akan menghitung total nilai dalam kolom yang diberikan.
b. Fungsi String: Fungsi ini digunakan untuk memanipulasi data string, seperti CONCAT, LENGTH, UPPER, LOWER, dan lainnya. Misalnya, CONCAT(first_name, ' ', last_name) akan menggabungkan nilai dari dua kolom menjadi satu string.
c. Fungsi Tanggal dan Waktu: Fungsi ini digunakan untuk memanipulasi data tanggal dan waktu, seperti DATE, EXTRACT, DATE_FORMAT, dan lainnya. Contohnya, DATE_FORMAT(date_column, 'YYYY-MM-DD') akan mengubah format tanggal menjadi "YYYY-MM-DD".
d. Fungsi Matematika: Fungsi ini digunakan untuk melakukan operasi matematika pada data, seperti ABS, ROUND, SQRT, dan lainnya. Misalnya, ROUND(numeric_column, 2) akan membulatkan nilai numerik menjadi dua angka desimal.
e. Fungsi Logika: Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan nilai berdasarkan kondisi logika, seperti IF, CASE, COALESCE, dan lainnya. Contohnya, IF(condition, value1, value2) akan mengembalikan value1 jika condition benar, dan value2 jika condition salah.

Penggunaan Fungsi dalam Pernyataan SQL:

Fungsi dapat digunakan dalam pernyataan SELECT, WHERE, HAVING, ORDER BY, dan GROUP BY untuk mengubah atau memfilter data. Misalnya, SELECT AVG(salary) FROM employees akan mengembalikan rata-rata gaji dari tabel "employees".

Membuat Fungsi Kustom:

Selain menggunakan fungsi bawaan, SQL juga mendukung pembuatan fungsi kustom yang sesuai dengan kebutuhan kita. Pembuatan fungsi kustom dapat membantu dalam pengorganisasian kode SQL yang kompleks dan dapat digunakan secara berulang.

Kesimpulan:

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi penggunaan dan jenis-jenis fungsi dalam SQL. Fungsi merupakan alat yang kuat dalam manipulasi data dan memberikan fleksibilitas dalam melakukan operasi pada database. Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi dalam SQL, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas kueri SQL Anda.

Terimakasih  Kepada:

http://adirp.id/


Pak adi Sebagai Dosen MK Perancangan Basis Data


Universitas Buana Perjuangan Karawang




 SQL WHERE

Untuk Studi kasus dan penjelasan lebih detail dapat kunjungi link youtube berikut :

Pendahuluan:

Klausa WHERE merupakan salah satu fitur penting dalam bahasa SQL yang digunakan untuk memfilter data yang diambil dari tabel database. Dengan menggunakan klausa WHERE, kita dapat mengatur kriteria atau kondisi yang harus dipenuhi oleh data yang akan ditampilkan. Pada artikel ini, kita akan menjelajahi penggunaan dan sintaksis dasar dari klausa WHERE dalam SQL.

Pengenalan Klausa WHERE:

Klausa WHERE digunakan dalam pernyataan SELECT untuk membatasi hasil yang dikembalikan berdasarkan kondisi tertentu. Contohnya, kita dapat menggunakan klausa WHERE untuk mengambil semua data pelanggan yang memiliki usia di atas 25 tahun.

Sintaksis Dasar Klausa WHERE:

Sintaksis dasar dari klausa WHERE terdiri dari kata kunci "WHERE" diikuti oleh kondisi yang harus dipenuhi. Contoh sintaksisnya adalah:

SELECT kolom1, kolom2
FROM nama_tabel
WHERE kondisi;

Kondisi dapat berupa ekspresi logika, perbandingan, atau kombinasi keduanya. Misalnya, "usia > 25" atau "nama = 'John'".

Operator Perbandingan dalam Klausa WHERE:

Klausa WHERE memungkinkan kita menggunakan berbagai operator perbandingan untuk membandingkan nilai antara kolom dan nilai yang diberikan. Beberapa operator perbandingan yang umum digunakan antara lain: "=", "<>", ">", "<", ">=", dan "<=".

Operator Logika dalam Klausa WHERE:

Klausa WHERE juga mendukung penggunaan operator logika seperti "AND", "OR", dan "NOT" untuk menggabungkan beberapa kondisi. Dengan menggunakan operator logika, kita dapat membangun kondisi yang lebih kompleks. Contohnya, kita dapat menggunakan "AND" untuk menggabungkan dua kondisi seperti "usia > 25 AND kota = 'Jakarta'".

Penggunaan Wildcard dalam Klausa WHERE:

Wildcards seperti "%" dan "_" dapat digunakan dalam klausa WHERE dengan operator "LIKE" untuk mencocokkan pola tertentu. Misalnya, "nama LIKE 'J%'" akan mencocokkan semua nama yang diawali dengan huruf 'J'.


Kesimpulan:

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi penggunaan dan sintaksis dasar klausa WHERE dalam SQL. Klausa WHERE memungkinkan kita untuk memfilter data berdasarkan kondisi yang ditentukan, sehingga memungkinkan pengambilan data yang lebih spesifik dan relevan. Dengan pemahaman yang baik tentang klausa WHERE, Anda dapat mengoptimalkan kueri SQL Anda dan mendapatkan hasil yang diinginkan dari database.

Sekian artikel ini, semoga bermanfaat dan membantu Anda dalam memahami konsep dasar dari klausa WHERE dalam SQL. Teruslah eksplorasi dan tingkatkan pengetahuan Anda tentang bahasa SQL!

Terimakasih Kepada :

http://adirp.id/


Pak adi Sebagai Dosen MK Perancangan Basis Data


Universitas Buana Perjuangan Karawang




XAMPP

Untuk tutorial lebih detail bisa cek pada video berikut atau cek link youtube :

INSTALASI XAMPP

Pengantar: XAMPP adalah sebuah paket perangkat lunak yang populer digunakan oleh pengembang web untuk membangun dan menguji aplikasi web secara lokal. Dalam blog ini, kami akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara menginstalasi XAMPP di sistem Anda. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan dapat memulai pengembangan web Anda dengan XAMPP dalam waktu singkat. 

X = Crossover

A = Apache

M = Mysql

P = PHP

P = Perl

Langkah-langkah Menginstalasi XAMPP: Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda ikuti untuk menginstalasi XAMPP di sistem Anda:

Langkah 1: Unduh XAMPP

  1. Buka browser web Anda dan kunjungi situs web resmi XAMPP di https://www.apachefriends.org. Pilih versi XAMPP yang sesuai dengan sistem operasi Anda (Windows, macOS, atau Linux).
  2.  Klik pada tautan unduhan yang sesuai untuk memulai proses pengunduhan.

Langkah 2: Ekstrak Berkas

  1. Setelah pengunduhan selesai, buka file yang telah diunduh.
  2. Ekstrak isi arsip XAMPP ke lokasi yang diinginkan pada sistem Anda. Disarankan untuk menggunakan folder default yang disarankan oleh penginstal XAMPP.

Langkah 3: Mulai Proses Instalasi

  1. Buka folder hasil ekstraksi dan cari file installer XAMPP.
  2. Jalankan installer XAMPP dengan mengklik dua kali pada file tersebut.
  3. Jika muncul peringatan keamanan, klik "Izinkan" atau "Lanjutkan" untuk melanjutkan proses instalasi.

Langkah 4: Pilih Komponen yang Akan Diinstal

  1. Setelah proses instalasi dimulai, Anda akan melihat jendela pemilihan komponen.
  2. Pastikan komponen berikut dicentang:

  • Apache
  • MySQL
  • PHP  

Langkah 5: Tentukan Lokasi Instalasi

Selanjutnya, Anda akan diminta untuk memilih lokasi instalasi XAMPP. Biarkan lokasi default dan klik "Next" atau "Selanjutnya".

Langkah 6: Selesaikan Instalasi

  1. Setelah memilih lokasi instalasi, klik "Next" atau "Selanjutnya" untuk melanjutkan proses instalasi.
  2. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai.
  3. Setelah instalasi selesai, pastikan opsi "Do you want to start the Control Panel now?" dicentang, kemudian klik "Finish" atau "Selesai".

Langkah 7: Mengelola Server

  1. Setelah mengklik "Finish" atau "Selesai", jendela XAMPP Control Panel akan terbuka.
  2. Di jendela ini, Anda dapat mengelola server Apache, MySQL, dan lainnya dengan mengklik tombol "Start" atau "Stop" yang sesuai.

Penutup:

Sekarang Anda telah berhasil menginstalasi XAMPP di sistem Anda. Dengan menggunakan XAMPP, Anda dapat mengembangkan dan menguji aplikasi web secara lokal sebelum mempublikasikannya ke server live. Pastikan untuk menjaga keamanan sistem Anda dengan mengatur.


Terimakasih  Kepada:

http://adirp.id/


Pak adi Sebagai Dosen MK Perancangan Basis Data


Universitas Buana Perjuangan Karawang



STUDI KASUS ERD






SOAL :
  1. Prodi diketuai oleh dosen 
  2. Dosen ploting program studi
  3. Mahasiswa dibimbing dosen
  4. Dosen memiliki prodi
  5. Dosen mengampu matakuliah
  6.  Prodi memiliki kelas
  7. Mahasiswa memilih matakuliah
  8. Mahasiswa ploting Kelas
  9. Fakultas Memiliki Prodi
  10. Mahasiswa dibimbing dosen
JAWABAN :

Contoh Tidak menggunakan Atribute




Studi Kasus lain :

Sebuah perguruan tinggi akan menyelanggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN kali ini berada di 5 kecamatan, Setiap kecamatan memiliki 4 sampai 6 desa. Setiap desa dapat berisi 15-17 mahasiswa dari berbagai program studi. Namun setelah memilih desa mahasiswa TIDAK DAPAT merubah desa yang telah di pilih. sistem juga harus mencatan nilai dari setiap mahasiswa di akhir pelaksanaan KKN.

Jawaban :
Sekian

Kujungi Juga :

 Entity Relationship Diagram



>>ERD<<



ERD adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Fungsi ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu :

>>>Entitas<<<


Entitas Atau Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Yang artinya Entitas adalah sebuah objek yang keberadaannya dapat dibedakan terhadap objek lain Sebagai contoh mahasiswa,dosen,departemen. Entitias terdiri atas beberapa atribut sebagai contoh atribut dari entitas mahasiswa adalah nim,nama,alamat,email, dll


>>>Hubungan (relasi/relationship)<<<

Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas. Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.


Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya adalah mendaftar.

>>Derajat relasi atau kardinalitas rasio

Merupakan  jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya.
Macam-macam kardinalitas adalah :
A.) One to One (1:1)
    Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu     pula sebaliknya.
B.) One to many (1:M / Many)
    Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B            tetapi tidak sebaliknya.
C.) Many to Many (M:M)
    Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan                demikian pula sebaliknya.

>>>ATTRIBUTE<<<



Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut antara lain :

A.) Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang  sama.
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya

B.) Atribut simple
atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

C.) Atribut Multivalue
nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

D.) Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang

E.) Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus

Kunjungi Juga :



 


Apa Itu Physical Model ?

Physical data model Merupakan model yang memakai sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta kekerabatan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom mempunyai nama yang unik


Sebuah physical data model (alias desain database) yaitu representasi dari desain data yang memperhitungkan kemudahan dan hambatan sistem database yang diberikan manajemen. Dalam siklus hidup proyek itu biasanya berasal dari model data logis, meskipun mungkin reverse-engineered dari implementasi database yang diberikan. 


Sebuah physical data model lengkap akan meliputi semua artefak database yang diharapkan untuk menciptakan kekerabatan antara tabel atau mencapai tujuan kinerja, menyerupai indeks, definisi kendala, menghubungkan tabel, tabel dipartisi atau cluster. Physical data model biasanya sanggup dipakai untuk menghitung asumsi penyimpanan dan mungkin termasuk rincian alokasi penyimpanan khusus untuk sistem database tertentu.



Physical Model banyak digunakan  untuk  menjelaskan  kepada  pemakai  bagaimana data-data dalam  basis  data  disimpan  dalam  media  penyimpanan  secara  fisik,  yang  lebih berorientasi pada mesin


Ada 2 model :

1. Unifying model



2. Frame memory



Kunjungi Juga :

https://ubpkarawang.ac.id/

https://ubpkarawang093riggerif21a.blogspot.com/


UBP KARAWANG



 

Apa Itu Conseptual DB ?

Conseptual DB adalah peta konsep dan hubungan mereka yang digunakan untuk database . Ini menggambarkan semantik sebuah organisasi dan mewakili serangkaian pernyataan tentang sifatnya. Secara khusus, ini menggambarkan hal-hal yang penting bagi sebuah organisasi ( kelas entitas ), tentang mana cenderung mengumpulkan informasi, dan karakteristik ( atribut ) dan hubungan antara pasangan hal-hal yang penting (hubungan).

1. Perancangan database secara konseptual

      Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang diketahui .

Ada dua kegiatan di dalam perancangan database secara konseptual:


Perancangan skema konseptual

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan mengecek tentang kebutuhan – kebutuhan pemakai terhadap data yang dihasilkan dari tahap 1, dimana Tujuan dari proses perancangan skema konseptual adalah menyatukan pemahaman dalam struktur database, pengertian semantik, keterhubungan dan batasan-batasannya, dengan membuat sebuah skema database konseptual dengan menggunakan model data ER/EER tanpa tergantung dengan sistem manajemen database.

 


Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :



A. Terpusat

Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang menjadi satu skema konseptual.

B. Integrasi view–view yang ada

Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda dirancang sebuah skema eksternal (view) kemudian view – view tersebut disatukan ke dalam sebuah skema konseptual.

Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual:

> Top down
> Bottom Up
> Inside Out
> Mixed
 

2. Transaksi
Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di implementasikan tanpa tergantung dengan DBMS yang telah dipilih. Transaksi–transaksi ini digunakan untuk memanipulasi database sewaktu diimplementasikan. Pada tahap ini diidentifikasikan input, output dan fungsional. Transaksi ini antara lain: retrieval, update dan delete, select dll.

 

6 Fase proses perancangan database:









1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan database secara logika (data model mapping)
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi Sistem database.

6 fase di atas tidak harus diproses berurutan. Pada beberapa hal, rancangan tsb dapat dimodifikasi dari yang pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang terakhir (feedback loop antara fase) dan feedback loop dalam fase sering terjadi selama proses perancangan.







Kunjungi Juga :

UBP KARAWANG



 APA ITU BASIS DATA ?

#BASISDATA

APA SIH ARTI DARI BASIS DATA?
Apa definisi atau arti dari basis data (database)? Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. 
Adapun pengertian lain dari database adalah sistem yang berfungsi sebagai mengumpulkan file, tabel, atau arsip yang terhubung dan disimpan dalam berbagai media elektronik.
Artinya matakuliah Basis Data ini akan mempelajari tentang kumpulan data yang sudah terstruktur secara sistematis dan terukur pada jumlah yang sudah ditetapkan melalui riset atau penelitian, berbeda dengan data dan informasi yang memberikan info data yang belum terstruktur serta informasi yang belum tersaji secara matang.

Jenis Dan Fungsi Database

Terdapat 5 jenis database yang selama ini beroperasi di perangkat kita. Dari 5 jenis database tersebut terdapat 15 macam produk yang memiliki fungsi berbeda-beda. Berikut jenis-jenis database beserta fungsinya.

1. Operational Database

Operational Database atau biasa disebut dengan database OLTP (On Line Transaction Processing), berguna untuk mengelola data yang dinamis secara langsung atau real-time. Jenis ini memungkinkan para pengguna dapat melakukan, melihat, dan memodifikasi data. Modifikasi tersebut bisa berupa mengubah, menambah, menghapus data secara langsung melalui perangkat keras yang digunakan.
contoh :
Xml

Json








2. Database Warehouse

Database Warehouse adalah sistem basis data yang biasa digunakan untuk pelaporan dan analisis data. Sistem ini dianggap sebagai komponen inti dari business intelligence. Database Warehouse merupakan repositori sentral data yang terpadu dari satu atau lebih sumber yang berbeda. Database tersebut juga menyimpan data terkini dan historis dengan satu tempat yang digunakan untuk membuat laporan analisis.
Contoh :
 Microsoft SQL Server









C. Distributed Database

Distributed Database adalah basis data yang perangkat penyimpanannya tidak terpasang pada perangkat komputer yang sama. Basis data tersebut disimpan di beberapa perangkat komputer yang terletak di tempat yang sama atau tersebar melalui jaringan komputer lainnya yang saling berhubungan.
Contoh :


Microsoft Access (Office)

D. Relational Database

Relational Database atau basis data relasional adalah basis data yang mengorganisir berdasarkan model hubungan data. Banyak sekali perangkat lunak yang menggunakan sistem ini untuk mengatur dan memelihara basis data melalui hubungan setiap data. Umumnya, semua sistem menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa pemrograman untuk pemeliharaan basis data dan query.
contoh :

 MySQL









E. End-User Database

Contoh : Sqlite









#Sekian
Kunjungi Juga :



UBP KARAWANG
















Apa Yang Anda Harapkan Dari Matakuliah Basis Data?

Harapan yang saya Perlukan pada matakuliah Basis Data ada Relevansi pada bidang yang akan berguna pada bidang pekerjaan. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada Basis Data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan, penjadwalan penerbangan, proses registrasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beserta aktivitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah menggunakan Basis Data, saya berharap akan mendapatkan/mempelajari hal itu/

Karena itu, pada era sekarang ini sangat dibutuhkan orang-orang yang ahli di bidang Basis Data, karena sesuai kebutuhan dan dorongan dari perkembangan zaman yang ada sekarang ini. Agar semua proses yang selama ini berjalan sangat lambat bisa berjalan dengan cepat yang di bantu oleh teknologi dari informasi sistem Basis Data yang sudah berkembang di era sekarang ini.

Ada beberapa materi pembelajaran pada Basis Data yang membuat kita sedikit bingung tapi solusinya itu sudah ditemukan karena untuk mempelajari nya harus dimulai dari arah yang berlawanan dalam artian, cara pembelajaran nya dimulai dari materi paling akhir. Kenapa? Karena Basis Data ini identik dengan yang namanya gambaran beberapa persegi, diamond dan oval. Karena inti dari basis data itu adalah kumpulan dari beberapa tabel data yang akan saling di kelompokan. Jadi konsep dasar dari Basis Data itu sebenarnya adalah langsung ke praktek pembuatan tabel.

Tabel data atau tabel susunan data inilah yang nantinya akan memberikan gambaran yang lebih jelas dengan struktur dari Basis Data. Dengan semakin jelasnya pembelajaran ini, mungkin akan membuat kita harus terus memperdalam ilmu di bidang ini. Karena tanpa kita sadari semua yang kita jalani banyak sangkut paut nya dengan Basis Data. Mulai dari Buku Alamat, Buku Telepon, Katalog Perpustakaan, Toko Buku Online, Peta Perjalanan dan masih banyak lagi lainnya yang sangat mudah kita temukan disekitar kehidupan kita sehari-hari.

#Sekian
 


Kunjungi Juga :

UBP KARAWANG